Jelang BBM Naik, Harga Sembako Merangkak Naik
TEMPO.CO, Surakarta - Menjelang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada April nanti harga barang-barang kebutuhan pokok di pasar tradisional di Surakarta mulai bergerak naik. Padahal pasokan barang kebutuhan pokok dikatakan pedagang masih lancar.
Barang kebutuhan pokok yang naik seperti cabai, bawang merah, bawang putih, dan gula pasir. Salah seorang pedagang cabai di Pasar Legi, Puji, mengatakan harga cabai rawit merah naik tajam dari Rp 24 ribu menjadi Rp 35 ribu per kilogram.
“Naiknya sudah sejak 3-4 hari lalu. Saya tidak tahu kenapa bisa naik karena pasokan masih lancar,” ujarnya, Senin, 26 Maret 2012. Dia menduga naiknya harga cabai rawit merah karena menjelang kenaikan harga BBM bersubsidi, sehingga harga cabai sudah dinaikkan sejak dari petani.
Begitu juga yang dikatakan pedagang lainnya, Anto, di mana dia sekarang menjual cabai rawit merah Rp 32 ribu per kilogram dari awalnya Rp 24 ribu. Meski harga naik, dia menyatakan pembeli tidak berkurang.
“Kalau masyarakat memang tetap beli karena butuh. Tapi jumlahnya dikurangi. Kalau dulu sekali beli satu kilogram, sekarang paling seperempat atau setengah kilogram,” katanya.
Dia mengatakan pasokan cabai dari petani di Jawa Timur masih aman. Bahkan tidak ada cabai impor karena produk lokal mampu memenuhi kebutuhan pasar. Dia mengatakan kenaikan harga cabai saat ini mungkin karena terpengaruh rencana kenaikan harga BBM bersubsidi.
“BBM belum naik saja harga sudah naik. Nanti kalau benar-benar naik, pasti lebih tinggi,” ucapnya. Dia memperkirakan harga cabai rawit merah bisa melonjak menjadi Rp 50 ribu per kilogram setelah kenaikan harga BBM.
Kenaikan tidak hanya dialami cabai. Harga bawang merah dan bawang putih naik cukup tinggi. Salah seorang pedagang, Hana, mengaku saat ini pasokan bawang merah dan bawang putih berkurang. “Karena sudah tidak ada daerah penghasil yang panen,” katanya.
Untuk bawang merah saat ini harganya menjadi Rp 9 ribu dari awalnya Rp 7.500 per kilogram. Kemudian bawang putih dari Rp 11 ribu menjadi Rp 12 ribu per kilogram. Harga gula pasir juga naik dari Rp 10.300 menjadi Rp 10.600 per kilogram. Dia mengatakan, jika pasokan semakin sedikit plus naiknya biaya transportasi akibat BBM naik, harga kebutuhan pokok akan makin mahal.
Barang kebutuhan pokok yang naik seperti cabai, bawang merah, bawang putih, dan gula pasir. Salah seorang pedagang cabai di Pasar Legi, Puji, mengatakan harga cabai rawit merah naik tajam dari Rp 24 ribu menjadi Rp 35 ribu per kilogram.
“Naiknya sudah sejak 3-4 hari lalu. Saya tidak tahu kenapa bisa naik karena pasokan masih lancar,” ujarnya, Senin, 26 Maret 2012. Dia menduga naiknya harga cabai rawit merah karena menjelang kenaikan harga BBM bersubsidi, sehingga harga cabai sudah dinaikkan sejak dari petani.
Begitu juga yang dikatakan pedagang lainnya, Anto, di mana dia sekarang menjual cabai rawit merah Rp 32 ribu per kilogram dari awalnya Rp 24 ribu. Meski harga naik, dia menyatakan pembeli tidak berkurang.
“Kalau masyarakat memang tetap beli karena butuh. Tapi jumlahnya dikurangi. Kalau dulu sekali beli satu kilogram, sekarang paling seperempat atau setengah kilogram,” katanya.
Dia mengatakan pasokan cabai dari petani di Jawa Timur masih aman. Bahkan tidak ada cabai impor karena produk lokal mampu memenuhi kebutuhan pasar. Dia mengatakan kenaikan harga cabai saat ini mungkin karena terpengaruh rencana kenaikan harga BBM bersubsidi.
“BBM belum naik saja harga sudah naik. Nanti kalau benar-benar naik, pasti lebih tinggi,” ucapnya. Dia memperkirakan harga cabai rawit merah bisa melonjak menjadi Rp 50 ribu per kilogram setelah kenaikan harga BBM.
Kenaikan tidak hanya dialami cabai. Harga bawang merah dan bawang putih naik cukup tinggi. Salah seorang pedagang, Hana, mengaku saat ini pasokan bawang merah dan bawang putih berkurang. “Karena sudah tidak ada daerah penghasil yang panen,” katanya.
Untuk bawang merah saat ini harganya menjadi Rp 9 ribu dari awalnya Rp 7.500 per kilogram. Kemudian bawang putih dari Rp 11 ribu menjadi Rp 12 ribu per kilogram. Harga gula pasir juga naik dari Rp 10.300 menjadi Rp 10.600 per kilogram. Dia mengatakan, jika pasokan semakin sedikit plus naiknya biaya transportasi akibat BBM naik, harga kebutuhan pokok akan makin mahal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar